Rabu, 04 September 2013

Gravitasi Aneh Di Titan





a1DI5fT.jpg
Ilustrasi permukaan Titan. Image credit: google



Titan, bulan terbesar planet Saturnus kembali mengejutkan para peneliti. Tidak hanya menjadi satu- satunya tempat selain Bumi yang memiliki samudera, tapi ada hal yang mengejutkan lainnya yaitu adanya lautan es di bawah permukaannya.


Pada penelitian terdahulu, ilmuwan mengungkapkan bahwa Titan memiliki laut di bawah lapisan es dengan tebal 50-200 km. Ilmuwan tertarik untuk mempelajari samudera bawah tanah ini sebab menurut mereka dimana ada air, maka di situ ada kehidupan seperti halnya Bumi.


Esdn80H.jpg
Ilustrasi permukaan Titan. Image credit: google


Ilustrasi bagaimana lapisan es yang padat di Titan mampu menahan tekanan ke atas dari es yang berada di cekungan bawah. meskipun bentuk topografinya positif namun pelapukan topografinya kecil. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Doug Hemingway


Dengan menggunakan data yang diperoleh oleh wahana Cassini, Titan memiliki lapisan es yang padat di bawah permukaannya dimana kepadatan es ini mempu menciptakan anomali gravitasi negatif. Kekuatan gravitasi Titan tergantung pada seberapa besar massa yang ada di bawahnya. Semakin besar massa maka gravitasi juga akan semakin kuat. Dengan berpegang pada asumsi itu, ilmuwan kemudian membandingkan dengan struktur dari permukaan Titan. Mereka memprediksi bahwa daerah dengan elevasi tinggi akan memiliki gravitasi lebih kuat dibandingkan dengan daerah elevasi rendah. Namun ternyata mereka keliru. Daerah dengan tingkat elevasi tinggi ternyata memiliki gravitasi yang lemah dan sebaliknya daerah elevasi rendah memiliki gravitasi besar. "Sangat mengejutkan melihat hal itu," ungkap Doug Hemingway peneliti planet dari University of California. "Kami berangggapan bahwa mungkin kami melihat hal yang salah, namun setelah mencermatinya ada hal yang dapat dijelaskan dari hal ini," tambahnya.


Untuk menjelaskan anomali gravitasi yang terjadi, Doug memberikan perumpamaan bahwa gunung di Titan mempunyai akar. "ini seperti bagaimana gunung es yang begitu besar sebenarnya hanya mengapung saja melayang di permukaan air dan sebagian darinya dibawah permukaan,". "Es memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah daripada air. daerah elevasi tinggi di Titan nampaknya memiliki akar (es) yang cukup besar sehingga mampu menggantikan banyaknya air di bawahnya sehingga ia memiliki gaya gravitasi yang lemah. Sebab es memiliki volume lebih rendah dari volume air. Oleh sebab itu ia akan mengapung," ungkapnya.


Es akan mengapung dalam air. Namun anehnya es di Titan ini tetap tenggelam. gara bisa seperti itu es tersebut harusnya memiliki padatan yang sangat tinggi. Tapi apakah yang membuatnya bisa seperti itu??


Untuk menjawabnya maka ilmuwan memiliki beberapa teori diantaranya bahwa es tersebut kemungkinan memiliki "molekul kandang" yang dikenal sebagai Clathrates". Namun untuk memastikan hal ini ilmuwan memerlukan instrumen pengamatan yang lebih canggih dari sekedar wahana Cassini. cassini sendiri tidak memiliki kemampuan untuk menganalisa interior dari suatu planet atau satelit alam seperti Titan. Bisa saja lapisan penyusun Titan terdiri dari es dan batu.




Kata kunci : Gravitasi aneh di titan , bulan saturnus punya gravitasi aneh , penyebab anehnya gravitasi di titan , kenapa titan punya gravitasi aneh ? , titan adalah bulan saturnus , titan mirip bumi .

Badai Dahsyat Planet Saturnus Angkat Material Mengejutkan




Dengan adanya badai ini, ditambah bantuan dari Cassini yang mengorbitnya, manusia jadi punya peluang mempelajari Saturnus.

vd4SOW7.jpg
Ilustrasi (Thinkstock)



Tiap 30 tahun sekali, atau sekitar satu tahun versi Saturnus, badai besar melanda bagian utara hemisfer planet itu. Pada 2010 lalu, terjadi badai paling terbaru dan menjadi badai keenam yang bisa diamati manusia.


Badai tersebut dengan cepatnya berubah menjadi badai super. Dengan kelebaran mencapai 15.000 kilometer, bahkan bisa terlihat oleh pengamat amatir dari Bumi. Wujudnya berupa titik putih besar yang nampak bergerak di permukaan planet bercincin tersebut.


Berkat teknologi pengukuran spektral yang diambil wahana antariksa Cassini dan analisa para peneliti dari University of Wisconsin-Madison, AS, badai ini membuka jalan untuk mengetahui komposisi Saturnus. Ada beberapa temuan kunci yang dihasilkan.


Ternyata partikel awan yang ada di bagian atas badai super tersebut merupakan komposisi campuran dari air, es, amonia es, dan "sosok" yang kemungkinan besar adalah amonium hidrosulfida. Menurut para penelitinya, observasi ini konsisten dengan awan yang terdiri dari komposisi kimia berbeda yang muncul saling berdampingan.


Hasil penemuan yang dituliskan dalam jurnal Icarus dan terbit September 2013 ini menyatakan adanya bentuk es dari air dan amonia. Air dalam bentuk seperti ini sebelumnya belum pernah diamati di Saturnus.


"Menurut kami, badai super ini membawa partikel awan macam ini ke atas, mirip seperti gunung api yang membawa material dari kedalaman [planet] dan membuatnya terlihat dari bagian luar atmosfer," papar pemimpin penelitian ini, Lawrence Sromovsky.


Para pakar meyakini bahwa atmosfer Saturnus mirip roti isi berlapis. Yakni berupa tumpukan awan air di bagian bawah, awan amonia hidrosulfida pada bagian tengah, awan amonia dekat bagian teratas --sedikit di bawah kabut troposfer dari komposisi yang belum diketahui.


Dengan adanya badai ini, ditambah bantuan dari Cassini yang mengorbitnya, manusia jadi punya peluang mempelajari Saturnus. Juga untuk "mengintip" dinamika dan komposisi kimia dari atmosfer terdalamnya.




Kata kunci : Badai aneh di saturnus , badai misterius saturnus , planet neptunus zetzia , badai unik saturnus , yang menarik dari saturnus.